Kamis, 19 November 2009

ANAK KOE KAMI SAYANG PADA KALIAN

Tetapi wahai ayah, sebagian pemuda mengatakan, nikmatilah masa mudamu, dan nanti ketika tua kamu bisa mencarikan ganti apa yang hilang darimu.

Anakku, logika tersebut sangat jauh dari realita Karena beberapa hal :

Pertama : kenikmatan yang sesungguhnya adalah dalam mentaati Allah dan dalam beristiqamah dalam syari’atNya, tetapi orang-orang yang berpaling tidak mengetahui akan hal tersebut.

Kedua : masa muda adalah masa yang tak mungkin ada gantinya, Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam mengabarkan bahwa pada hari kiamat, saat kepanikan manusia yang luar biasa, dan ketika matahari mendekat hingga sekitar satu mil, pada hari itu Allah memuliakan sekelompok hambanya dengan memberikan perlindungan kepada mereka. Di antara kelompok itu adalah pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah. Lalu, apakah mungkin kenikmatan dunia yang sesaat ini bisa dibandingkan dengan kenikmatan dan kemuliaan rabbani?

Ketiga : setiap orang akan ditanya pada hari kiamat tentang beberapa perkara. Di antaranya tentang umur, kemudian ditanya pula tentang masa mudanya, karena itu ia akan ditanya tentang masa muda sebanyak dua kali. Demi Allah, apa yang bakal dikatakan oleh orang yang suka melakukan perbuatan sia-sia dan lengah?

Keempat : masa muda adalah masa kekuatan, dinamis dan penuh semangat. Masa itu akan habis bila sampai kepada masa penurunan usia. Pada saat itu manusia akan berada pada kondisi sebagaimana disebutkan Allah dalam firmannya :

] اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفاً وَشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ [ (الروم:54)

“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan kamu sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan kamu sesudah kuat itu menjadi lemah kembali dan beruban. Dia menciptakan apa saja yang dikehendakinya dan Dialah yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (Ar-Rum : 54).

Apakah boleh orang yang berakal mengatakan: “Saya akan tunda kesungguhan dalam mentaati Allah dan beribadah kepadaNya, sampai berlalu masa muda, masa yang penuh kehidupan, semangat dan kekuatan?, sampai kemudian datang masa tua lemah dan tak berdaya?

Kelima : dan ini yang terpenting, siapa yang bisa menjamin bahwa pemuda itu umurnya akan panjang sampai mencapai usia tua? Bisa jadi ia keduluan ajal saat masih muda, dan kalau lah ada yang manjamin bahwa ia bisa sampai tua, siapakah yang menjamin ia akan bisa istiqamah dan bertaubat?